Kamis, 11 Desember 2014

MAKALAH
PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN PAI
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

di susun oleh :

alma'u yahya
anika miasari
deli pupitasari
dimi maryana

Dosen Pengamp:
Dra. Dwi Sugilarwati

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA
BENGKULU SELATAN
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah 1.bmp. Dia-lah yang telah telah memberikan nikmat kesempatan dan waktu serta rahmatnya sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP PERENCANAN PEMBELAJARAN. Dengan harapan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kuliah dan diskusi pada tatap muka perkuliahan.
Penyusun berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan masukan yang positif serta saran-saranya untuk kesempurnaan makalah ini.
            Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penyusun.





Manna,Oktober2012

Penyusun



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................         i
DAFTAR ISI....................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................        1
B.     Rumusan Masalah...........................................................................        1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran........................................        2
B. Tujuan Perencanaan Pembelajaran...............................................        3
C. Fungsi Perencanaan Pembelajran.................................................        4
D. Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran..................................        4
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ......................................................................................        5
B.     Saran................................................................................................        5
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................        6












BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Setiap apa yang kita lakukan akan lebih baik bila di rencanakan terlebih dahulu, supaya mendapatkan hasil yang di inginkan. Begitupun dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang menjadi prioritas dalam hidup dewasa ini menuntut kita dapat berkembang secara maksimal. Untuk dapat berkembang secara maksimal di butuhkan banyak komponen yang harus di capai, salah satunya adalah perencanaan pembelajaran.
Pada makalah kali ini kami akan sedikit mengurai tentang “Pengertian, Tujuan, fungsi, dan ruang lingkup perencanaan pembelajaran”. Karna jika kita merencanakan dengan baik tidak menuntut kemungkinan hasil yang maksimallah yang akan di capai

B.   Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian perencanaan pembelajaran ?
2.      Apa tujuan perencanaan pembelajaran ?
3.      Apa fungsi dari perencanaan pembelajaran ?
4.      Apa Ruang lingkup perencanaan pembelajaran ?
C. TujuanPenulisan
1.      Mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.
2.      Mengetahui tujuan perencanaan pembelajaran.
3.      Mengetahui fungsi dari perencanaan pembelajaran.
4.      Mengetahui ruang lingkup perencanaan pembelajaran.







BAB II
PEMBAHASAN
A.          PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran merupakan catatan-catatan hasil penukilan awal seorang guru sebelum mengelola proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu ada harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang sama meliputi: pemilihan materi, metode, media, dan alat silabus yang ada.
Berikut ini beberapa unsur yang perlu dicapai dalam penyusunan rencana pembelajaran agar perencanaannya dapat berjalan dengan baik, adalah:
a.      Berdasarkan kompetensidan kemampuan dasar yang harus dikusai oleh siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran, pengalaman belajar, yang telah dikembangkan di dalam silabus.
b.      Digunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari.
c.       Digunakan metode media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung.
d.      Menilai dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan.
Rencana pembelajaran yang dibuat guru harus mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar kompetensi adalah kemampuan minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan siswa, yang meliputi: pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa setelah mengikuti mata pelajaran tertentu. Setiap kompetensi dirinci menjadi sub kompetensi atau kemampuan dasar, yang selanjutnya merupakan arah pencapaian dan acuan dalam memilih materi dan pengalaman belajar siswa.
Standar kompetensi adalah salah satu komponen rencana pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran, karena dengan adanya acuan pada  kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran maka pembelajaran akan lebih terarah.


B.      TUJUAN PERENCANAAN PEMEBELAJARAN
UUD 1945 (versi Amendemen), Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, "Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang." Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, "Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia."
           Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
Sagala (2003) mengatakan bahwa: “Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti dan menemukan pemecahan masalah pembelajaran. Ada juga yang mengemukakan bahwa tujuan perencanaan pembelajaran itu untuk memberikan acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih mudah, terarah, serta berjalan dengan efisien dan efektif. Dengan kata lain, perencanaan pembelajaran berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, hal tersebut hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan siswa dalam proses pembelajaran sesungguhnya.
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan”.


C.      FUNGSI PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Oemar Hamalik (2001) mengemukakakn bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut:
1.       Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan kesiswaan untuk mencapai tujuan itu.
2.       Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3.      Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan.
4.      Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-- minat siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5.      Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
6.      Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada siswa.
Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan fungsi dari perencanaan, adalah:
7.      Mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik.
8.      Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai.
9.      Membantu guru, dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar .

D.     RUANG LINGKUP PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Dalam perencanaan pembelajaran tentu hal itu memiliki ruang lingkup. Secara umum ruang lingkup rencana pembelajaran meliputi: tujuan,materi, metode, madia, model, dan evaluasi.
1.      Tujuan
Dalam suatu pembelajaran tentu saja harus menentukan tujuan yang akan dicapai dalam proses tersebut. Berikut ini tujuan rencana pembelajaran secara umum :
a.      Kurikulum lembaga pendidikan yang bersangkutan. Didalam kurikulum 1975 dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Kita dapat mengetahui tujuan dari pembelajaran untuk masing-masing bidang studi. Tidak hanya tujuan pembelajaran bahkan tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran pun tercantum dalam SK Mentri P dan K no. 08/U/1975 yang mengatur tenteng kurikulum tersebut.
b.      Pendapat ahli bidang studi
c.       Hasil analisis tugas
d.      Hasil observasi
2.      Materi
Materi pelajarn merupakan salah satu komponen yang harus dipenuhi untuk dapat memeberikan pengajarn secara maksimal, tentu saja dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang harus ada dalam materi. Berikut ini Kriteria dalam pemilihan materi adalah :
a.      Kriteria tujuan pembelajaran
Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajarn khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karna itu, matei tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
b.      Materi pelajarn supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
c.       Relevan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karna setiap materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya adalah pengetahuan sikap, nilai danketerampilan.
d.      Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Siswa dipersiapkan meenjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang bemakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri. 
e.      Materi pelajaran mengandung segi-segi etik.
Materi pelajaran yang hendak dipilih mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
f.        Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan sistematik dan logis.
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu optik maalah tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor psikologis siswa. Degnan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap oleh sisiwa dan dapat segera dilihat keberhasilanya.
g.      Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat.
Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran. Buku sumber yang baku umumna disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku. Kendatipun belum terlalu lengkap sebagaimanaa yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber utama memenglah guru itu sediri. Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlu untuk disajikan kepada para siswa berdasarkan ukuran pribadinya. Masyarat merupakan sumber yang luas, bahkan dapat dikatakn sebagi materi belajar yang paling besar.
3.      Metode
4.      Media
Ada beberapa jenis media pendidikan yang bisa digunakan dalam proses pengajaran, yaitu :
a.      Media grafis seperti gambar, foto, grsfik, baganbatau daiagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis juga biasa disebut madia dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjan dan lebar.
b.      Media tiga dimensi yaitundalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang,  model susun, model kerja, mock up, diorama  dan lain-lain.
c.       Media proyeksi seperti slide, filmstrip,film, penggunaan OHP dan lain-lain.
d.      Penggunaan lingkungan sebagai media.
Beberapa hal yang harus diperhatika guru dalam menggunakan media pendidikan untuk kepentingan kualitas pengajaran :
a.      Guru perlu memiliki pemahaman media pendidikan antara lain jenis dan manfaat media pendidikan, kriteri memolih dan menggunakan media pendidikan, mengguakan media sebagai alat bantu mengajar dan tidak lanjut penggunaan media dalam proses belajar.
b.      Siswa, guru terampil memebuat media pendidikan sederhana untuk keperluan pengajaran, terutama madia dan dimensi atau media.
c.       Grafis, dan beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksi. Pengetahuan dan keterampilan dalm menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran. Menilai kefektifan media pendidikan penting bagi guru aga ia isa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan aau tidak selalu diperlukan dalam pengajaran sehubungan dengan prestasi yang akan dicapai siswa. Apabila penggunaan media tidak memepengaruhi proses dan kualitas pengajaran, sebaliknya guru tidak memeksakan penggunaanya, dan perlu mencari usaha lain diluar media pendidikan.
5.      Model
Model terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.      Solid model, yang menampakkan struktur bagian luar.
b.      Cross section model, yang menampakkan struktur bagian dalam.
c.       Working model, yang mendemistrisikan fungsi atau proses-proses.
Hal-hal yang perlu diperhatikan juga dalam model ini sebagai barikut :
a.      Bentuk dan besarnya model perlu diperhatikan agar bisa dilihat oleh kelas. Model yang lebih besar dapat dilihat oleh semua anak secara jelas.
b.      Jangan terlalau banyak memeberikan penjelasan sebab biasanya para siswa mengkonsentasikan perhatiannya kepada model dan bukan kepada penjelasan.
c.       Gunakan model untuk maksud tertentu dalam pengajaran, bukan bertujuan untuk mengisi waktu guru dan mengurangi peranan guru dalam kelas.
d.      Usahakan agar para sisiwa sebanyak mungkin belajar dari model dengan mendorong mereka bertanya, berdiskusi, atau memeberi kritik.
e.      Pada waktu-waktu tertentu gunakan sejumlah model, bukan hanya sebuah model saja. Dengan demikian kelas dapat membandingkan satu sama lain.
f.        Model hendaknya diintegrasikan dengan alat-alat lainya supaya pengajaran lebih berhasil.
g.      Didalam suatu pelajaran gunakanlah model-model yang terpilih saja. Jangan menggunakan bermacam-macam model karna bisa menyebabkan anak kebingungan.
h.      Kalau menggunakan beberapa modelhendaknya model satu dengan model yang lain saling berhubungan.
i.        Baik juga menggunakan model dari skala yang berbeda tetapi menunjukkan benda yang sama. Anak akan lebih menyadari kenyataanya.
6.      Evaluasi
Secara umum evaluasi pengajaran adalah penilaian /penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Secara garis besar dalam proses belajar mengajar, evaluasi memeiliki fungsi pokok sebagai berikut :
a.      Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama jangka waktu tertentu.
b.      Untuk mengukur sampai mana keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
c.       Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses belajar mengajar.
Evaluasi pengajaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : tes dan nontes. Bentuk tes pada hakikatnya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan.
Beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun tes hasil belajar tersebut antara lain ;
a.      Tes hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai tujuan intruksional.
b.      Mengukur sampel yang representataif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan.
c.       Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar yang didinginkan sessuai dengan tujuan.
d.      Dirancang sesuai dengan kegunaanya untuk memperoleh hasil hasil yang diinginkan.
e.      Dibuat seriable mungkin sehingga mudah diinterpresentasikan dengan baik.
f.        Digunakan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik dan cara mengajar guru.


















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1.         suatu upaya melakukan proyeksi dan analisis rasional terhadap tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, kemudian dijabarkanmelalui prosedur sistematis yang mengintegrasikan komponen-kompenonpembelajaran (materi, metode, teknik, media), sehingga proses pembelajaran dapatberjalan dengan efektif dan efisien
2.         menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan
3. 1. Mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik.
2. Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai
3. Membantu guru, dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar
4.   1.  Program pengajaran
2. proses pelaksanaan pengajaran  hasil belajar yang akan dicapai

B. Saran
Dalam rangka mewujudkan kecintaan terhadap belajar perencanaan sistem pengajaran PAI , sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa yang bergelut di jurusan tarbiyah dan salah satunya untuk bekaldalammengajar di instansipemerintahmaupunswasta, untuk merubah paradigmanya, dari yang tidak efektif, tidak komunikatif, tidak kontekstual kepada yang lebih efektif, komunikatif, dan kontekstual.



DAFTAR PUSTAKA



Ibrahim, R. dan Nana Syaodih, (1996). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djuniarto, Eko dan Winaryo, (2003). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan




1 komentar:

  1. Casino Site » Best Bonus Codes 2021
    Casino site 2021 ✔️ A review of all the online casinos based on luckyclub.live Casino. Live casino games from Microgaming, Betsoft, and Aristocrat. Rating: 4 · ‎Review by LuckyClub.live

    BalasHapus