MAKALAH
BAHASA ARAB
MAF’UL LI
AJLIH
Diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah bahasa Arab 2 sebagai tugas individu
Oleh :
Pembimbing :
SURISMI
NADA PUSPA S.Ag
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-lah yang telah telah
memberikan nikmat kesempatan dan waktu serta rahmatnya sehingga penyusun mampu menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “MAF’UL LI AJLIH ”
Dengan harapan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kuliah dan diskusi
pada tatap muka perkuliahan.
Penyusun berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan
masukan yang positif serta saran-saranya untuk kesempurnaan makalah ini.
Merupakan suatu
harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi
motivator bagi penyusun.
Manna, April 2012
i
|
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR……………………………….…….. i
DAFTAR
ISI………………………………….…….…….... ii
BAB
I PENDAHULUAN………………...………….…….. 1
A. Latar Belakang…………………………..…...….. 1
B. Rumusan Masalah…………………..….………… 1
C. Tujuan Penulisan…………….…....….………...... 1
BAB
II PEMBAHASAN………………………………….. 2
A. Pengertian Maf’ul Li Ajlih..…………..………… 2
B. Macam-macam Maf’ul Li Ajlih……………..….. 2
C. Hukum Maf’ul Li Ajlih…………………………. 4
BAB III
PENUTUP…………………………..……………. 7
A. Kesimpulan……………………………………….. 7
B. Saran……………………………………………… 7
DAFTAR
PUSTAKA………………………………….…… 8
ii
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya mengajarkan bahasa Arab kepada
kaum muslim adalah kewajiban kita. Sebab bahas Arab adalah bahasa Al-Qur’an,
kitab suci bagi kita semua. Walaupun bahasa Arab di Indonesia merupakan bahasa
asing, tetapi bagi kaum muslimin seharusnya tidak menjadikanya asing di
lidahnya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui salah satu hakikat
bahasa Arab yaitu Maf’ul Li Ajlih (sebab-akibat pekerjaan), karena kata
sebab-akibat ini sering dipakai dalam percakapan, pembelajaran, dan firman
Allah swt.
B. Rumusan
masalah
1. Apa pengertian maf’ul li ajlih ?
2. Apa saja macam-macam maf’ul li ajlih ?
3. Apa hukum maf’ul li ajlih ?
C. Tujuan
penulisan
1. Mengetahui pengertian maf’ul li ajlih
2. Mengetahui macam-macam maf’ul li ajlih
3. Mengetahui hukum maf’ul li ajlih
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Maf’ul Li Ajlih
Pengertian
maf’ul li ajlih menurut bahasa adalah objek yang menjadi faktor Pekerjaan.
Menurut
Ilmu Nahwu maf’u li ajlih adalah isim masdar yang menjelaskan tentang
faktor/alasan dari penyebutan amil sebelumnya. dan bersatu dalam hal waktu dan
subjeknya.
B.
Macam-macam Maf’ul Li Ajlih
1.
Karena
hormat
Contoh:
جئتك
اليوم للإكرام غداً
(ji’tuka alyauma lil ikroomi ghodan)
aku
mendatangimu hari ini untuk penghormatan esok hari.
جاء
خالد لإكرام عليِّ له
(jaa’a
khoolidun li ikroomi ‘aliyyun lahu)
khalid
datang agar ali menghormatinya.
2. karena senang
Contoh:
جئت
رغبةً فيك
(ji’tu
rughbatan fiika)
aku
datang karena senang kepadamu.
Pada
contoh diatas lafal “rughbatan”=senang adalah isim masdar yg difahami sebagai
faktor bagi amil/kata kerja lafal “ji’tu”=aku datang. secara maknanya contoh
diatas berbunyi seperti ini:
جئت
للرغبة فيكۤ
(ji’tuka
lir-rughbati fiika)
aku datang karena senang kepadamu.
Lafal
“rughbatan” isim masdar yang menjadi maf’ul lah, juga bersekutu dalam hal waktu
dengan amil lafal “ji’tu”, karena waktu aku senang, itulah waktu aku
mendatanginya. Juga bersekutu dalam satu subjek yaitu satu fa’il berupa dhamir
mutakallim/aku.
3. karena iri/dengki
Contoh FirmanNya:
لَوْ
يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
(lau
yarudduunakum mimba’di iimaanikum kuffaaron hasadan min ‘indi anfusihim)
agar
mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri (al-baqoroh :109)
Lafal
“kaffaaron” menjadi hal sebagai amil, dan lafal “hasadan” sebagai maf’ul lah.
C. Hukum Maf’ul Li Ajlih
1.
Pengertian hukum maf’ul li ajlih
Hukum
maf’ul li ajlih adalah boleh nashob sekiranya terdapat tiga syarat sebagimana
tersirat dalam bait diatas, yaitu:
a. isim
mashdar
b. lit-ta’lil/penjelasan
faktor alasan
c. bersatu
dengan amilnya dalam satu waktu dan satu fa’il atau kalimah yg
mencukupi tiga syarat tersebut juga boleh dijarkan dengan huruf jar lit-ta’lil.
jika
salah satu saja dari ketiga syarat ini tidak terpenuhi maka wajib dijarkan
dengan huruf jar lit-ta’lil berupa huruf lam, min, fiy atau huruf ba’.
2.
Contoh-contoh hukum maf’ul li ajlih
a.
yang tidak bersatu dengan Amilnya dalam hal satu Fa’il/Subjek:
أَقِمِ
الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ
(aqimish-sholaata
li duluukisy-syamsi)
dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir (al-isro’ :78)
Perbedaan
fa’il/subjek dalam ayat ini adalah pada lafal “aqim=dirikanlah” subjeknya
berupa dhamir wajib mustatir takdirannya anta/kamu dan lafal
“duluuki=tergelincir” subjeknya berupa lafal “asy-syamsi=matahari” (kemiringan
matahari dari tengah-tengah atas langit/zhuhur). juga terdapat perbedaan waktu
dalam ayat ini yaitu waktu mendirikan sholat tentunya lebih akhir dari waktu
tergelincirnya matahari.
b.
yang tidak bersatu dengan Amilnya dalam hal satu Waktu:
جئتك
اليوم للإكرام غداً
(ji’tuka
alyauma lil ikroomi ghodan)
aku
mendatangimu hari ini untuk penghormatan esok hari.
c.yang
tidak memenuhi syarat Isim Mashdar:
جئتك
للكتاب
(ji’tu
ka lil kitaabi)
aku
mendatangimu karena kitab itu.
Contoh
FirmanNya:
وَالْأَرْضَ
وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ
(wal
ardho wadho’ahaa lil anaami)
dan
allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya).
(Ar-Rahmaan
:10).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pembahasan yang telah dilakukan diperoleh
beberapa kesimpulan:
1. Maf’ul li ajlih adalah isim yang digunakan untuk menjelaskan sebab terjadinya perbuatan.
2. Macam-macam
maf’ul li ajlih yaitu:
a.
karena hormat
b.
karena senang
c. karena iri/dengki
3. Hukum
maf’ul li ajlih adalah boleh nashob
A.
Saran
Dalam rangka mewujudkan kecintaan terhadap belajar bahasa arab, sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa yang bergelut di jurusan tarbiyah
dan salah satunya untuk mempelajari bahasa Arab untuk merubah paradigmanya,
dari yang tidak efektif, tidak komunikatif, tidak kontekstual kepada yang lebih
efektif, komunikatif, dan kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Muhammad Thalib, sisitem cepat pengajaran bahasa arab (Bandung: Gema Risalah Press, 2008)
Dr. Abdul Halim Mintasir Dan Dr. Ibrahim Anis, kamus arab Indonesia (Surabaya: Bintang
Terang, 1986)
http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-38-adawatul-jazimah.html
http://ya2punya.multiply.com/journal/item/12
0 komentar:
Posting Komentar