Kamis, 15 Januari 2015

MAKALAH BAHAS ARAB MAF'UL LI AJLIH

MAKALAH BAHASA ARAB

MAF’UL LI AJLIH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah bahasa Arab 2 sebagai tugas individu










Oleh :



Pembimbing :
SURISMI NADA PUSPA S.Ag

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA BENGKULU SELATAN
2012






KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-lah yang telah telah memberikan nikmat kesempatan dan waktu serta rahmatnya sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul MAF’UL LI AJLIH
Dengan harapan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kuliah dan diskusi pada tatap muka perkuliahan.
Penyusun berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan masukan yang positif serta saran-saranya untuk kesempurnaan makalah ini.
            Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penyusun.




Manna, April 2012


i
Penyusun

DAFTAR ISI
                                                                                                                    Halaman

KATA PENGANTAR……………………………….……..                        i
DAFTAR ISI………………………………….…….……....                        ii
BAB I PENDAHULUAN………………...………….……..                       1
A. Latar Belakang…………………………..…...…..            1
B. Rumusan Masalah…………………..….…………           1
C. Tujuan Penulisan…………….…....….………......            1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………..                        2
A. Pengertian Maf’ul Li Ajlih..…………..…………             2
B. Macam-macam Maf’ul Li Ajlih……………..…..              2
C. Hukum Maf’ul Li Ajlih………………………….             4
BAB III PENUTUP…………………………..…………….                        7
A. Kesimpulan………………………………………..          7
B. Saran………………………………………………          7
DAFTAR PUSTAKA………………………………….……           8

ii
 


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya mengajarkan bahasa Arab kepada kaum muslim adalah kewajiban kita. Sebab bahas Arab adalah bahasa Al-Qur’an, kitab suci bagi kita semua. Walaupun bahasa Arab di Indonesia merupakan bahasa asing, tetapi bagi kaum muslimin seharusnya tidak menjadikanya asing di lidahnya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui salah satu hakikat bahasa Arab yaitu Maf’ul Li Ajlih (sebab-akibat pekerjaan), karena kata sebab-akibat ini sering dipakai dalam percakapan, pembelajaran, dan firman Allah swt.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian maf’ul li ajlih ?
2. Apa saja macam-macam maf’ul li ajlih ?
3. Apa hukum maf’ul li ajlih ?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian maf’ul li ajlih
2. Mengetahui macam-macam maf’ul li ajlih
3. Mengetahui hukum maf’ul li ajlih


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Maf’ul Li Ajlih
Pengertian maf’ul li ajlih menurut bahasa adalah objek yang menjadi faktor Pekerjaan.
Menurut Ilmu Nahwu maf’u li ajlih adalah isim masdar yang menjelaskan tentang faktor/alasan dari penyebutan amil sebelumnya. dan bersatu dalam hal waktu dan subjeknya.
B. Macam-macam Maf’ul Li Ajlih
1. Karena hormat
Contoh:
جئتك اليوم للإكرام غداً       
(ji’tuka alyauma lil ikroomi ghodan)
aku mendatangimu hari ini untuk penghormatan esok hari.

جاء خالد لإكرام عليِّ له
(jaa’a khoolidun li ikroomi ‘aliyyun lahu)
khalid datang agar ali menghormatinya.        
2. karena senang
Contoh:

جئت رغبةً فيك    
(ji’tu rughbatan fiika)
aku datang karena senang kepadamu.
Pada contoh diatas lafal “rughbatan”=senang adalah isim masdar yg difahami sebagai faktor bagi amil/kata kerja lafal “ji’tu”=aku datang. secara maknanya contoh diatas berbunyi seperti ini:
جئت للرغبة فيكۤ
(ji’tuka lir-rughbati fiika)
 aku datang karena senang kepadamu.
Lafal “rughbatan” isim masdar yang menjadi maf’ul lah, juga bersekutu dalam hal waktu dengan amil lafal “ji’tu”, karena waktu aku senang, itulah waktu aku mendatanginya. Juga bersekutu dalam satu subjek yaitu satu fa’il berupa dhamir mutakallim/aku.

3. karena iri/dengki
Contoh FirmanNya:
لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
(lau yarudduunakum mimba’di iimaanikum kuffaaron hasadan min ‘indi anfusihim)
agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri (al-baqoroh :109)
Lafal “kaffaaron” menjadi hal sebagai amil, dan lafal “hasadan” sebagai maf’ul lah.

C. Hukum Maf’ul Li Ajlih

1. Pengertian hukum maf’ul li ajlih
Hukum maf’ul li ajlih adalah boleh nashob sekiranya terdapat tiga syarat sebagimana tersirat dalam bait diatas, yaitu:
a.       isim mashdar
b.      lit-ta’lil/penjelasan faktor alasan
c.       bersatu dengan amilnya dalam satu waktu dan satu fa’il atau kalimah yg mencukupi tiga syarat tersebut juga boleh dijarkan dengan huruf jar lit-ta’lil.
jika salah satu saja dari ketiga syarat ini tidak terpenuhi maka wajib dijarkan dengan huruf jar lit-ta’lil berupa huruf lam, min, fiy atau huruf ba’.

2. Contoh-contoh hukum maf’ul li ajlih
a. yang tidak bersatu dengan Amilnya dalam hal satu Fa’il/Subjek:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ
(aqimish-sholaata li duluukisy-syamsi)
dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir (al-isro’ :78)
Perbedaan fa’il/subjek dalam ayat ini adalah pada lafal “aqim=dirikanlah” subjeknya berupa dhamir wajib mustatir takdirannya anta/kamu dan lafal “duluuki=tergelincir” subjeknya berupa lafal “asy-syamsi=matahari” (kemiringan matahari dari tengah-tengah atas langit/zhuhur). juga terdapat perbedaan waktu dalam ayat ini yaitu waktu mendirikan sholat tentunya lebih akhir dari waktu tergelincirnya matahari.

b. yang tidak bersatu dengan Amilnya dalam hal satu Waktu:
جئتك اليوم للإكرام غداً
(ji’tuka alyauma lil ikroomi ghodan)
aku mendatangimu hari ini untuk penghormatan esok hari.

c.yang tidak memenuhi syarat Isim Mashdar:
جئتك للكتاب
(ji’tu ka lil kitaabi)
aku mendatangimu karena kitab itu.
Contoh FirmanNya:
وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ
(wal ardho wadho’ahaa lil anaami)
dan allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya).
(Ar-Rahmaan :10).










BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pembahasan yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Maf’ul li ajlih adalah isim yang digunakan untuk menjelaskan      sebab terjadinya perbuatan.
2. Macam-macam maf’ul li ajlih yaitu:
    a. karena hormat
    b. karena senang
    c. karena iri/dengki
3.  Hukum maf’ul li ajlih adalah boleh nashob

A.    Saran
Dalam rangka mewujudkan kecintaan terhadap belajar bahasa arab, sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa yang bergelut di jurusan tarbiyah dan salah satunya untuk mempelajari bahasa Arab untuk merubah paradigmanya, dari yang tidak efektif, tidak komunikatif, tidak kontekstual kepada yang lebih efektif, komunikatif, dan kontekstual.
DAFTAR PUSTAKA


Drs. Muhammad Thalib, sisitem cepat pengajaran bahasa arab  (Bandung: Gema Risalah Press, 2008)
Dr. Abdul Halim Mintasir Dan Dr. Ibrahim Anis, kamus arab Indonesia (Surabaya: Bintang Terang, 1986)
http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-38-adawatul-jazimah.html
http://ya2punya.multiply.com/journal/item/12



0 komentar:

Posting Komentar