MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
TENTANG
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI
Dosen
pembimbing :
AHMAD
SYUKRI
Disusun
Oleh :
SEMESTER
DUA
SEKOLAH
TINGGI ILMU TARBIYAH ( STIT ) AL-QURANIYAH MANNA
Jln.
Affan Bachsin no.13 Telp(0739)21689 MANNA BENGKULU SELATAN
T.A : 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan jalan,
kekuatan, serta petujuk-Nya sehingga makalah tentang “ Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Bayi “ ini dapat diselesaikan.
Terwujudnya
makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan narasumber. Disadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan adanya saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
Akhir
kata, semoga Allah SWT. Selalu melimpahkan rahmat, karuniah, dan hidayah-Nya
kepada kita serta semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI …………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang …………………………………………….. 1
1.2.
Rumusan Masalah …………………………………………….. 1
1.3.
Tujuan …………………………………………….. 1
1.4.
Ruang Lingkup …………………………………………….. 2
BAB II TINJAUAN TEORI …………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
3.1.
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Bayi. ………………4
3.2.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada Bayi ………………5
3.3.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang Bayi ………………11
BAB
IV PENUTUP
1.1.
Kesimpulan ……………………………………………. 17
1.2.
Saran …………………………………………….. 18
BAB V DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Selama
ini kita hanya mengetahui bagaimana cara pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Untuk itu, dengan adanya penulisan makalah tentang pertumbuhan dan perkembangan
bayi ini, setidaknya kita dapat mengetahui tentang bagaimana cara perkembangan
dan pertumbuhan bayi itu, begitu juga dengan gerak-gerakan bayi tersebut.
1.2.Perumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi ?
2. .Bagaimana
proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi ?
3. Sebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi !
1.3.Tujuan
a. Tujuan
Umum
Makalah
ini kami buat bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kami tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi.
1
b. Tujuan
Khusus
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas dan menambah nilai pelajaran ilmu
Psikologi perkembangan
1.4.Ruang Lingkup
Pembahasan makalah ini kami batasi hanya
tentang pertumbuhan dan perkembangan pada bayi .
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Menurut
Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter),
umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh);
sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan
bayi (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu sel, organ dan
tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan :
1. Hiperplasia (peningkatan jumlah sel)
2. Hiperplasia dan hipertrofi
(peningkatan jumlah dan besar atau kematangan sel)
3. Hipertrofi (peningkatan dalam bedar
dan kematangan sel).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi
yaitu faktor genetic dan faktor lingkungan.
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Bayi
Istilah tumbuh kembang sebenarnya
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Soetjiningsih,
pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang
dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan
perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Menurut
Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Menurut
Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih
menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau
individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh
lingkungan.
4
3.2.
Proses
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi
a.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pada
Bayi
Proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga
tingkatan, yaitu sel, organ dan tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan :
4. Hiperplasia (peningkatan jumlah sel)
5. Hiperplasia dan hipertrofi
(peningkatan jumlah dan besar atau kematangan sel)
6. Hipertrofi (peningkatan dalam bedar
dan kematangan sel).
Selama 24-48 jam pertama setelah
kelahiran berat badan bayi mengalami penurunan sekitar 5-10 persen. Penurunan
berat ini terutama disebabkan belum berfungsinya ginjal secara baik yang
mengakibatkan urine yang dikeluarkan banyak dan encer. Banyaknya carian yang
keluar dari tubuh inilah penyebab menurunnya berat badan bayi.
Peningkatan bobot tubuh bayi pada
umumnya dimulai pada 7-10 hari setelah kelahiran. PAda saat bayi berumur 4-5
bulan, berat badan bayi sudah mencapai dua klai lipat berat badan saat lahir,
suatu pertumbuhan yang sangat cepat.
Setelah 4-5 bulan pertama
pertumbuhan sedikit melambat, namun masih jauh lebih cepat dibanding
pertumbuhan pada usia selanjutnya. Pada waktu bayi berumur satu tahun, berat
badan bayi sudah mencapai tiga kali lipat berat badan semasa lahir.
5
Selain berat
badan, pertumbuhan tinggi badan bayi selama satu tahun pertama juga lebih
tinggi dibanding masa sesudahnya. Penelitian Beach (1980) mengungkapkan bahwa
rata-rata pertambahan tinggi (panjang) badan bayi laki-laki 49.9 cm sewaktu
lahir menjadi 76,2 cm (bertambah 26,3 cm), dan pada bayi perempuan dari 49,3 cm
menjadi 74,4 cm (bertambah 25,1 cm).
Otak, bagian yang sangat penting yang menentukan kecerdasan
bayi di masa mendatang tumbuh pesat pada triwulan ketiga kehamilan dan masih
pesat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Pada usia selanjutnya kecepatan
pertumbuhan otak menurun drastis, sehingga pada usia 2 tahun telah tercapai
kira-kira 90-95 persen tumbuh kembang otak. Pada masa ini neuro moscular,
sistem syaraf, gerak tubuh, reflek serta sosialisasi dan psikis juga berkembang
pesat. Sesuai dengan pertambahan umur, tahap demi tahap bayi mulai dapat
menggunakan dan mengontrol alat-alat tubuh, beradaptasi dengan lingkungan,
sosialisasi serta m,engalami perkembangan psikis.
6
Pada umur 0-1 bulan dikatakan kemampuan bayi masih sangat
minim. Pada masa ini bayi belum mampu melokalisir gerakan tubuh akibat
rangsangan pada bagian tubuh tertentu. Rangsangan yang diberikan pada bagian
tubuh tertentu ditanggapi melalui respon seluruh tubuh.
Pada umur 1-2 bulan bayi sudah bisa tepat dalam emncari
posisi menyusui. Umur 2-4 bulan bayi mulai mampu mengkoordinir gerakan mata dan
kepala dan mencari obyek/benda untuk dipegang dan dimasukkan ke mulut. Pada
masa ini bayi juga lebih tahan (toleran) bila pemberian makanan sedikit
terlambat.
Ketika bayi berumur 6-9 bulan, bayi sudah mampu membawa
makanan ke mulut. Umur 7-8 bulan bayi dapat memindahkan benda (makanan) dari
satu tangan ke tangan yang lain serta selalu menghisap jari. Puncak masa bayi
(9-12 bulan) ditandai dengan kemampuan memegang botol susu sendiri, meraih
sendok dan sebagainya.
b. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan Pada Bayi
1. Tahap pertumbuhan :
Berhubung rada susah kalo dibuat dalam bentuk tabel, kira2 inilah tahap pertumbuhan bayi dimulai dari umur, berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Tentu saja ini hanya patokan dasar saja, karena tiap anak berbeda2 tahapannya. Kenneth sendiri beratnya 8 kg dengan panjang badan 73 cm dan lingkar kepala 44 cm. Untuk tinggi badan dia ada di persentil 95 sedangkan berat badannya ada di persentil 75 kalo lingkar kepala siy normal yaitu ada di persentil 50.
7
1 bulan 3,0 – 4,3 kg 49,8 – 54,6 cm 33 – 39 cm
2 bulan 3,6 – 5,2 kg 52,8 – 58,1 cm 35 – 41 cm
3 bulan 4,2 – 6,0 kg 55,5 – 61,1 cm 37 – 43 cm
4 bulan 4,7 – 6,7 kg 57,8 – 63,7 cm 38 – 44 cm
5 bulan 5,3 – 7,3 kg 59,8 – 65,9 cm 39 – 45 cm
6 bulan 5,8 – 7,8 kg 61,6 – 67,8 kg 40 – 46 cm
7 bulan 6,2 – 8,3 kg 63,2 – 69,5 cm 40,5 – 46,5 cm
8 bulan 6,6 – 8,8 kg 64,6 – 71,0 cm 41,4 – 47,5 cm
9 bulan 7,0 – 9,2 kg 66,0 – 72,3 cm 42 – 48 cm
10 bulan 7,3 – 9,5 kg 67,2 – 73,6 cm 42,5 – 48,5 cm
11 bulan 7,6 – 9,9 kg 68,5 – 74,9 cm 43 – 49 cm
12 bulan 7,8 – 10,2 kg 69,6 – 76,1 cm 43,5 – 49,5 cm
2. Tahap perkembangan
1 bulan
Gerakan kasar : tangan dan kaki aktif bergerak
Gerakan halus : Kepala menoleh sedikit ke kiri atau ke kanan
Komunikasi : Bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial : Menatap wajah ibu atau pengasuhnya
2 bulan
Gerakan kasar : Mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus : Kepala menoleh ke samping kiri - kanan
2 bulan 3,6 – 5,2 kg 52,8 – 58,1 cm 35 – 41 cm
3 bulan 4,2 – 6,0 kg 55,5 – 61,1 cm 37 – 43 cm
4 bulan 4,7 – 6,7 kg 57,8 – 63,7 cm 38 – 44 cm
5 bulan 5,3 – 7,3 kg 59,8 – 65,9 cm 39 – 45 cm
6 bulan 5,8 – 7,8 kg 61,6 – 67,8 kg 40 – 46 cm
7 bulan 6,2 – 8,3 kg 63,2 – 69,5 cm 40,5 – 46,5 cm
8 bulan 6,6 – 8,8 kg 64,6 – 71,0 cm 41,4 – 47,5 cm
9 bulan 7,0 – 9,2 kg 66,0 – 72,3 cm 42 – 48 cm
10 bulan 7,3 – 9,5 kg 67,2 – 73,6 cm 42,5 – 48,5 cm
11 bulan 7,6 – 9,9 kg 68,5 – 74,9 cm 43 – 49 cm
12 bulan 7,8 – 10,2 kg 69,6 – 76,1 cm 43,5 – 49,5 cm
2. Tahap perkembangan
1 bulan
Gerakan kasar : tangan dan kaki aktif bergerak
Gerakan halus : Kepala menoleh sedikit ke kiri atau ke kanan
Komunikasi : Bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial : Menatap wajah ibu atau pengasuhnya
2 bulan
Gerakan kasar : Mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus : Kepala menoleh ke samping kiri - kanan
8
Komunikasi : Bersuara
Sosial : tersenyum spontan
3 bulan
Gerakan kasar : Kepala tegak ketika didudukkan
Gerakan halus :
Komunikasi : Tertawa / berteriak
Sosial : Memandang tangannya
4 bulan
Gerakan kasar : Tengkurap – telentang sendiri
Gerakan halus : Memegang mainan
Komunikasi :
Sosial :
5 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Meraih, menggapai
Komunikasi : Menoleh ke suara
Sosial : Meraih mainan
6 bulan
Gerakan kasar : Duduk tanpa berpegangan
Sosial : tersenyum spontan
3 bulan
Gerakan kasar : Kepala tegak ketika didudukkan
Gerakan halus :
Komunikasi : Tertawa / berteriak
Sosial : Memandang tangannya
4 bulan
Gerakan kasar : Tengkurap – telentang sendiri
Gerakan halus : Memegang mainan
Komunikasi :
Sosial :
5 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Meraih, menggapai
Komunikasi : Menoleh ke suara
Sosial : Meraih mainan
6 bulan
Gerakan kasar : Duduk tanpa berpegangan
9
Gerakan halus :
Komunikasi :
Sosial : Memasukkan biskuit ke mulut
7 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri
Komunikasi :
Sosial :
8 bulan
Gerakan kasar : Berdiri berpegangan
Gerakan halus :
Komunikasi : Bersuara “ma, ma, ma”
Sosial :
9 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Menjimpit
Komunikasi :
Sosial : melambaikan tangan
10 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Memukulkan maenan di kedua tangan
Komunikasi :
Sosial : Memasukkan biskuit ke mulut
7 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri
Komunikasi :
Sosial :
8 bulan
Gerakan kasar : Berdiri berpegangan
Gerakan halus :
Komunikasi : Bersuara “ma, ma, ma”
Sosial :
9 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Menjimpit
Komunikasi :
Sosial : melambaikan tangan
10 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Memukulkan maenan di kedua tangan
10
Komunikasi :
Sosial : Bertepuk tangan
11 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : memanggil mama, papa
Komunikasi :
Sosial :
12 bulan
Gerakan kasar : Berdiri tanpa berpegangan
Gerakan halus : Memasukkan mainan ke cangkir
Komunikasi :
Sosial : Bermain dengan orang lain
Sosial : Bertepuk tangan
11 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : memanggil mama, papa
Komunikasi :
Sosial :
12 bulan
Gerakan kasar : Berdiri tanpa berpegangan
Gerakan halus : Memasukkan mainan ke cangkir
Komunikasi :
Sosial : Bermain dengan orang lain
3.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh
Kembang Bayi
Secara umum terdapat dua faktor
utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :
1. Faktor
Genetik
Faktor
genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu
potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di
dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan.
11
Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan
terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2. Faktor
Lingkungan
Lingkungan merupakan
faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini
disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik
akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ”bio-fisiko-psiko-sosial”
yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir
hayatnya.
Faktor
lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
a. Faktor
yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor pranatal)
b. Faktor
lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor
postnatal)
1. Faktor Lingkungan Pranatal
Faktor
lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir, antara lain :
1. Gizi
ibu pada waktu hamil
Gizi ibu
yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih
sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena
infeksi, abortus dan sebagainya.
12
2. Mekanis
Trauma dan
cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan, talipes,
dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio
tabes.
3. Toksin/zat
kimia
Zat-zat
kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti
kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
4. Endokrin
Hormon-hormon
yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroid,
insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip
insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka
dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf
pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.
5. Radiasi
Radiasi pada
janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin,
kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi
pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
6. Infeksi
Setiap
hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang
sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang
juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio,
influenza dan lain-lain.
13
7. Stres
Stres yang
dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,
antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8. Imunitas
Rhesus atau
ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus,
atau lahir mati.
9. Anoksia
embrio
Menurunnya
oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan
BBLR.
2.
Faktor Lingkungan Postnatal
Bayi baru
lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur
yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang
tergantung pada kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Lingkungan
postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan
menjadi :
a. Lingkungan
biologis
Lingkungan
biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi
metabolisme, dan hormon.
14
b. Faktor
fisik
Yang
termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan
geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan,
ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian, serta radiasi.
c. Faktor
psikososial
Stimulasi
merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar
dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar,
ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi
yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam
proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres
juga sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang,
kualitas interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
d. Faktor
keluarga dan adat istiadat
Faktor
keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu pekerjaan/pendapatan
keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat
menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder, pendidikan
ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama tentang cara
pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula,
jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup.
15
Hal ini akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis
kelamin dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita
yang mengalami malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi
meningkat, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat,
norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang banyak menyebabkan kemiskinan
dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang
mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.
16
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua
peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,
yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
2.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran
panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh).
3.
sedangkan perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan.
4.
Proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga
tingkatan, yaitu sel, organ dan tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan, Hiperplasia
(peningkatan jumlah sel), Hiperplasia dan hipertrofi (peningkatan jumlah dan
besar atau kematangan sel), dan Hipertrofi (peningkatan dalam bedar dan kematangan
sel).
5.
Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang pada
bayi adalah faktor genetic dan faktor lingkungan.
17
B.
Saran
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini
masih sangat banyak terdapat kekurangandan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan datang
akan lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menambah pengetahuan kita.
18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Asuhan Kesehatan
Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.
Markum. A.H. dkk. Ilmu
Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991
Mirriamstoppard. Complete
Baby and Child Care. 1997.
Soetjiningsih. Tumbuh
Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 .
Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu
Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 .
Meita. Dhamayanti Stimulasi
Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK
Unpad Subbagian Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.
http://k34437h.multiply.com/tag/development
> diakses
15 April 2012
http://kuliahbidan.wordpress.com/2009/03/19/askep-21> diakses 15 April 2012