Kamis, 15 Januari 2015

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN TENTANG PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
TENTANG
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI
Description: Logo Hitam Besar

Dosen pembimbing   :
AHMAD SYUKRI
Disusun Oleh :



SEMESTER DUA

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ( STIT ) AL-QURANIYAH MANNA
Jln. Affan Bachsin no.13 Telp(0739)21689 MANNA BENGKULU SELATAN

T.A   : 2011/2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan jalan, kekuatan, serta petujuk-Nya sehingga makalah tentang “ Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi “ ini dapat diselesaikan.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan narasumber. Disadari bahwa dalam  penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Allah SWT. Selalu melimpahkan rahmat, karuniah, dan hidayah-Nya kepada kita serta semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.










ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL                                     ……………………………………………..  i
KATA PENGANTAR                                   ……………………………………………..  ii
DAFTAR ISI                                                  ……………………………………………..  iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang                          ……………………………………………..  1
1.2.       Rumusan Masalah                     ……………………………………………..  1         
1.3.       Tujuan                                       ……………………………………………..  1
1.4.       Ruang Lingkup                         ……………………………………………..  2
BAB II TINJAUAN TEORI                                   ……………………………………………..  3
BAB II PEMBAHASAN
3.1.      Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi.          ………………4
3.2.      Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi                  ………………5
3.3.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Bayi    ………………11
BAB IV PENUTUP                         
1.1.          Kesimpulan                              …………………………………………….  17
1.2.          Saran                                        ……………………………………………..  18
BAB V DAFTAR PUSTAKA


iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Selama ini kita hanya mengetahui bagaimana cara pertumbuhan dan perkembangan bayi. Untuk itu, dengan adanya penulisan makalah tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi ini, setidaknya kita dapat mengetahui tentang bagaimana cara perkembangan dan pertumbuhan bayi itu, begitu juga dengan gerak-gerakan bayi tersebut.
1.2.Perumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi  ?
2.      .Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi ?
3.      Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi !
1.3.Tujuan
a.       Tujuan Umum
Makalah ini kami buat bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kami tentang pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi.





1
b.      Tujuan Khusus
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas dan menambah nilai pelajaran ilmu Psikologi perkembangan
1.4.Ruang Lingkup
Pembahasan makalah ini kami batasi hanya tentang pertumbuhan dan perkembangan pada bayi .













2
BAB II
TINJAUAN TEORI

Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu sel, organ dan tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan :
1.      Hiperplasia (peningkatan jumlah sel)
2.      Hiperplasia dan hipertrofi (peningkatan jumlah dan besar atau kematangan sel)
3.      Hipertrofi (peningkatan dalam bedar dan kematangan sel).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi yaitu faktor genetic dan faktor lingkungan.



3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi
            Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.



4
3.2.   Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi
a.    Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi
Proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu sel, organ dan tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan :
4.      Hiperplasia (peningkatan jumlah sel)
5.      Hiperplasia dan hipertrofi (peningkatan jumlah dan besar atau kematangan sel)
6.      Hipertrofi (peningkatan dalam bedar dan kematangan sel).
Selama 24-48 jam pertama setelah kelahiran berat badan bayi mengalami penurunan sekitar 5-10 persen. Penurunan berat ini terutama disebabkan belum berfungsinya ginjal secara baik yang mengakibatkan urine yang dikeluarkan banyak dan encer. Banyaknya carian yang keluar dari tubuh inilah penyebab menurunnya berat badan bayi.
Peningkatan bobot tubuh bayi pada umumnya dimulai pada 7-10 hari setelah kelahiran. PAda saat bayi berumur 4-5 bulan, berat badan bayi sudah mencapai dua klai lipat berat badan saat lahir, suatu pertumbuhan yang sangat cepat.
Setelah 4-5 bulan pertama pertumbuhan sedikit melambat, namun masih jauh lebih cepat dibanding pertumbuhan pada usia selanjutnya. Pada waktu bayi berumur satu tahun, berat badan bayi sudah mencapai tiga kali lipat berat badan semasa lahir.


5
Description: A doctor using his hands to palpate a newborn's abdomen         Selain berat badan, pertumbuhan tinggi badan bayi selama satu tahun pertama juga lebih tinggi dibanding masa sesudahnya. Penelitian Beach (1980) mengungkapkan bahwa rata-rata pertambahan tinggi (panjang) badan bayi laki-laki 49.9 cm sewaktu lahir menjadi 76,2 cm (bertambah 26,3 cm), dan pada bayi perempuan dari 49,3 cm menjadi 74,4 cm (bertambah 25,1 cm).
Otak, bagian yang sangat penting yang menentukan kecerdasan bayi di masa mendatang tumbuh pesat pada triwulan ketiga kehamilan dan masih pesat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Pada usia selanjutnya kecepatan pertumbuhan otak menurun drastis, sehingga pada usia 2 tahun telah tercapai kira-kira 90-95 persen tumbuh kembang otak. Pada masa ini neuro moscular, sistem syaraf, gerak tubuh, reflek serta sosialisasi dan psikis juga berkembang pesat. Sesuai dengan pertambahan umur, tahap demi tahap bayi mulai dapat menggunakan dan mengontrol alat-alat tubuh, beradaptasi dengan lingkungan, sosialisasi serta m,engalami perkembangan psikis.


6
Pada umur 0-1 bulan dikatakan kemampuan bayi masih sangat minim. Pada masa ini bayi belum mampu melokalisir gerakan tubuh akibat rangsangan pada bagian tubuh tertentu. Rangsangan yang diberikan pada bagian tubuh tertentu ditanggapi melalui respon seluruh tubuh.
Pada umur 1-2 bulan bayi sudah bisa tepat dalam emncari posisi menyusui. Umur 2-4 bulan bayi mulai mampu mengkoordinir gerakan mata dan kepala dan mencari obyek/benda untuk dipegang dan dimasukkan ke mulut. Pada masa ini bayi juga lebih tahan (toleran) bila pemberian makanan sedikit terlambat.
Ketika bayi berumur 6-9 bulan, bayi sudah mampu membawa makanan ke mulut. Umur 7-8 bulan bayi dapat memindahkan benda (makanan) dari satu tangan ke tangan yang lain serta selalu menghisap jari. Puncak masa bayi (9-12 bulan) ditandai dengan kemampuan memegang botol susu sendiri, meraih sendok dan sebagainya.
b.      Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi

1. Tahap pertumbuhan :
Berhubung rada susah kalo dibuat dalam bentuk tabel, kira2 inilah tahap pertumbuhan bayi dimulai dari umur, berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Tentu saja ini hanya patokan dasar saja, karena tiap anak berbeda2 tahapannya. Kenneth sendiri beratnya 8 kg dengan panjang badan 73 cm dan lingkar kepala 44 cm. Untuk tinggi badan dia ada di persentil 95 sedangkan berat badannya ada di persentil 75 kalo lingkar kepala siy normal yaitu ada di persentil 50.

7
1 bulan 3,0 – 4,3 kg 49,8 – 54,6 cm 33 – 39 cm
2 bulan 3,6 – 5,2 kg 52,8 – 58,1 cm 35 – 41 cm
3 bulan 4,2 – 6,0 kg 55,5 – 61,1 cm 37 – 43 cm
4 bulan 4,7 – 6,7 kg 57,8 – 63,7 cm 38 – 44 cm
5 bulan 5,3 – 7,3 kg 59,8 – 65,9 cm 39 – 45 cm
6 bulan 5,8 – 7,8 kg 61,6 – 67,8 kg 40 – 46 cm
7 bulan 6,2 – 8,3 kg 63,2 – 69,5 cm 40,5 – 46,5 cm
8 bulan 6,6 – 8,8 kg 64,6 – 71,0 cm 41,4 – 47,5 cm
9 bulan 7,0 – 9,2 kg 66,0 – 72,3 cm 42 – 48 cm
10 bulan 7,3 – 9,5 kg 67,2 – 73,6 cm 42,5 – 48,5 cm
11 bulan 7,6 – 9,9 kg 68,5 – 74,9 cm 43 – 49 cm
12 bulan 7,8 – 10,2 kg 69,6 – 76,1 cm 43,5 – 49,5 cm
2. Tahap perkembangan
1 bulan
Gerakan kasar : tangan dan kaki aktif bergerak
Gerakan halus : Kepala menoleh sedikit ke kiri atau ke kanan
Komunikasi : Bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial : Menatap wajah ibu atau pengasuhnya
2 bulan
Gerakan kasar : Mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus : Kepala menoleh ke samping kiri - kanan

8
Komunikasi : Bersuara
Sosial : tersenyum spontan
3 bulan
Gerakan kasar : Kepala tegak ketika didudukkan
Gerakan halus :
Komunikasi : Tertawa / berteriak
Sosial : Memandang tangannya
4 bulan
Gerakan kasar : Tengkurap – telentang sendiri
Gerakan halus : Memegang mainan
Komunikasi :
Sosial :
5 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Meraih, menggapai
Komunikasi : Menoleh ke suara
Sosial : Meraih mainan
6 bulan
Gerakan kasar : Duduk tanpa berpegangan


9
Gerakan halus :
Komunikasi :
Sosial : Memasukkan biskuit ke mulut
7 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri
Komunikasi :
Sosial :
8 bulan
Gerakan kasar : Berdiri berpegangan
Gerakan halus :
Komunikasi : Bersuara “ma, ma, ma”
Sosial :
9 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Menjimpit
Komunikasi :
Sosial : melambaikan tangan
10 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : Memukulkan maenan di kedua tangan

10
Komunikasi :
Sosial : Bertepuk tangan
11 bulan
Gerakan kasar :
Gerakan halus : memanggil mama, papa
Komunikasi :
Sosial :
12 bulan
Gerakan kasar : Berdiri tanpa berpegangan
Gerakan halus : Memasukkan mainan ke cangkir
Komunikasi :
Sosial : Bermain dengan orang lain
3.3   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
             Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :
1.    Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir  proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.


11
Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2.    Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ”bio-fisiko-psiko-sosial” yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
a.    Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor pranatal)
b.   Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal)
1.   Faktor Lingkungan Pranatal
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
1.    Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.



12
2.   Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes. 
3.   Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
4.   Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip insulin. Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan  susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.
5.   Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
6.   Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan lain-lain.


13
7.   Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8.   Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
9.   Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan BBLR.
2.       Faktor Lingkungan Postnatal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung pada kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi :
a.      Lingkungan biologis
Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan hormon.



14
b.     Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian, serta radiasi.
c.    Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
d.   Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula, jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup.



15
Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis kelamin dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang mengalami malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.















16
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
2.      Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
3.      sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
4.      Proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu sel, organ dan tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan, Hiperplasia (peningkatan jumlah sel), Hiperplasia dan hipertrofi (peningkatan jumlah dan besar atau kematangan sel), dan Hipertrofi (peningkatan dalam bedar dan kematangan sel).
5.      Faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang pada bayi adalah faktor genetic dan faktor lingkungan.

17
B.     Saran
Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangandan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan datang akan lebih baik lagi. Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.


















18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

 Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.

Markum.  A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991

 Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.

 Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 .

Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 .

Meita.  Dhamayanti Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.

http://k34437h.multiply.com/tag/development >    diakses 15 April 2012